Rabu, 11 Agustus 2010

Sebagai karya seni, seni rupa dapat dikelompokkan dalam berbagai kepentingan.

1. Berdasarkan bentuknya dikenal adanya.
=> Karya seni dua Dimensi (dwi matra) karya seni rupa yang diterapkan pada bisang datar
(contohnya : Lukisan,gambar,dll)
=> Karya seni rupa Tiga dimensi (tri matra) karya seni rupa yang menggunakan bentuk-bentuk yang memiliki tiga ukuran (panjang,lebar & tinggi) sebagai medium . (contohnya : Patung,Seni Kriya,Kerajinan tangan)

2. Fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan menusia
=> Karya Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dimaksudkan untuk penikmatan semata dan tidak memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
=> Karya Seni Rupa adalah karya seni yang selain sebagai karya seni rupa juga memilikiu fungsi/kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari.



SEJARAH SENI RUPA

Secara garis besar,sejarah Seni Rupa terbagi dalam beberapa periode.
1. Seni Rupa Zaman Prasejarah
2. Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan
3. Seni Rupa Zaman Renaicanse
4. Seni Rupa Zaman Barok & Rokoko
5. Seni Rupa Abad ke-19
6. Seni Rupa Abad ke-20


1. Seni Rupa Zaman Prasejarah

Karya seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban-karya. Karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk Gerabah yang diberi ornament tertentu, patung-patung masyarakat Prasejarah, serta catatan-catatan dalam bentuk gambar yang digoreskan pada dinding Goa.

2. Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan

Abad pertengahan merupakan masa kebangitan awal karya-karya seni,terutama seni rupa didaratan eropa. Periode ini berlangsung mulai 476m. karya-karya seni Rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yunani Purba & Romawi yang menganut kepercayaan Politisme (menyembah Dewa)

3. Seni Rupa Zaman Renainsence

Seni rupa zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang keilmuan dan seni Budaya. Karya-karya [enting masa-masa ini terdapat pada bentuk-bentuk bengunan Gereja,Lukisan. Lukisan dinding, pada Pintu-pintu Rumah dan bangunan Gereja yang ada diseluruh Eropa Barat & Itali.


4. Seni Rupa Zaman Barok & Rokoko

Kata Barok berasal dari bahasa yunani yang berarti tidak beraturan atau menyimpang . cirri utama pada zaman barok adalah para pelukis lebih leluasa & bebas dan menempatkan diri pada hasil-hasil karyanya. Sedangkan kata Rokoko berarti seni kulit terang yang sangat digemari pada saat itu di itali.

5. Seni Rupa abad ke-19


Ada beberapa catatan yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa abad ke-19 yaitu :
a. Munculnya berbagai macam aliran dalam seni lukis, seni patung, serta seni grafis & arsitektur di Eropa. Aliran-aliran yang muncul pada abad ke-19 adalah Klasisme, Repatisme, Improsionisme, nco Improsionisme, Realisme, Simbolisme, dan Monumentalisme.
b. Seniman-seniman besar dalam bidang seni rupa tidak lagi hanya didominasi oleh seniman itali, tetapi telah menyebar sampai keseluruh Dunia.
c. Terlepasnya pengaruh agama terutama gejala dari corak,gaya,serta nafas kesenian secara umum.
d. Seniman bukan lagi berasala dari kalangan bangsawan melainkan juga banyak lagi kalangan bawah.

6. Seni Rupa Abad ke-20
=> Pada awal abad ke-20, pengaruh-pengaruh gaya seni rupa abad ke-19 masih terasa dengan sangat kental terutama pada karya-karya seni lukis dan patung.
=> Aliran-aliran yang bermuatan pada abad ke-20
1. Fauvisme
2. Kubisme
3. Futurisme
4. Absolutism


ALIRAN DALAM SENI RUPA

A) Aliran seni rupa abad ke-19

1. Klasisisme = yaitu aliran dalam seni rupa yang mengacu kepada karya-karya klasik yunani kuno & romawi. Karya klasik mengacu kepada keindahan dan kesempurnaan bentuk. Dimana lambing-lambang kehidupan diwujudkan dalam bentuk-bentuk sempurna dan indah.
2. Romantik = Romantisme tumbuh di eropa pada awal abad ke-19 dengan mengambil tema-tema yang dasyat penuh khayalan dan perasaan, petualngan-petualangan fantastis serta kejadian-kejadian yang luar biasa. Aliran romantic menekankan kepada aspek emosional dari kehidupan manusia.
3. Impresionisme = kata impresionisme merupakan kata ejekan atas karya lukisan Claude Momet yang dipamerkan diParis 1874. Lukisan Momet tersebut menggambarkan buang teratai pada suasana cuaca pagi hari, warna-warna lembut, bentuk-bentuk yang tidak tegas, serta pemandangan kabur, oleh cuaca embun merupakan ciri khas lukisan tersebut.
4. Neo Impresionisme = lahir diBelanda sebagai kelanjutan dari impresionisme. Pada neo impresionisme lebih menekankan kepada pencahayaan yang lembut.
5. Realisme = merupakan gejolak atau gerakan penolakan atas gerakan romantic yang dianggap terlalu berlebih-lebihan dan tidak nyata, sekaligus penolakan atas karya impresionisme. Sesuai dengan namanya Realisme adalah yang berpijal kepada kenyataan (Real).
6. Simbolisme & Monumentalisme = karya-karya simbolisme pada umumnya menggambarkan pergolekan batin yang menampilkan berbagai perasaan seperti kegelisahan, pesimisme, kemurungan & sejenisnya. Simbolisme yang menampilkan bentuk sederhana dan berkembang menjadi wujud hiasan dan perlambangan, kemudian dinamakan monumentalisme.

B) Aliran seni rupa abad ke-20

1. Fauvisme, kata fauvisme berasal dari bahasa Prancis yaitu desfauves yang berarti binatang liar. Lukisan yang ditampilkan oleh para seniman Fauvisme adalah keliaran-keliaran dalam warna. Bentuk serta goresan-goresan diatas kanvas. Tema yang diambil seperti : Pemandangan alam,pantai laut,alam benda,Bunga-bungaan serta segala sesuatu yang mereka anggap dapat memuaskan batin.
2. Kubisme, kata kubisme berasal dari ucapan pelukis Hari Matisse Vetika mengamati lukisan karya George Braque. Ia mencela lukisan tersebut dengan kalimat Top De Cubisme yang berarti terlalu berbentuk Kubus.
3. Futurisme, pada tahun 1909 diItali terlahir gerakan baru yang dinamakan Manifeska Futurisme yang menyatakan pandangan hidup baru. Bahwa kehidupan haruslah diangkat setinggi-tingginya melalui kegiatan dan tenaga yang penuh.
4. Absolutism adalah aliran gaya lukisan yang membuang sama sekali keterikatan terhadap bentuk-bentuk alamiah. Lukisan ini secara murni merupakan kesatuan dari warna-warna, garis-garis dan bisang-bidang bentuk alam sama sekali tidak ada.

UNSUR-UNSUR SENI RUPA

Unsur pokok seni rupa
1. Garis
=> Garis metupakan unsure utama dalam karya seni rupa, bentuk garis ini bermacam-macam antara lain :
Ada garis lurus , garis lengkung, garis patah-patah , garis bergelombang dan garis terputus-putus.
=> Kesan watak dari garis
a. Garis tegak melambangakan keagungan, kestabilan.
b. Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak.
c. Garis tegas, kuat, berpatah-patah, mengesankan kekuatan.
d. Garis halus melengkung-lengkung berirama menesankan kelembutan, kewanitaan.
2. Bidang
=> Bidang terbentuk dari satu atau sekumpulan garis yang berbentuk bidang tertutup. Bidang terbentuk pula karena adanya perpotongan beberapa garis pada pangkalnya.
3. Bentuk
=> Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang. Bentuk ini terdiri atas 2 kelompok besar, yakni bentuk geometrid an bentuk organis.
a. Bentuk Geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan, seperti lingkaran bola, bujur sangkar, tabung, limas dsb. Sering juga dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni.
b. Bentuk Organisasi yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukur didefinisikan misalnya bentuk ophon, orang atau kuda.
4. Warna
=> Warna merupakan unsur-unsur penting dalam seni rupa karena selain dapat menimbulakan kesan keindahan dan menyenangkan, warna juga dapat member kesan bermacam-macam pada diri si pemandang.
5. Komposisi
=> Secara sederhana, komposisi dapat didefinisikan sebagai cara penempatan objek gambar secara serasi diatas bidang gambar sehingga tidak menimbulkan kesan kaku, melelehkan , dan membingungkan.

Warna dalam seni rupa
=> Penggunaan warna dalam seni rupa sudah tampak sejak jaman prasejarah seperti yang didapat pada lukisan-lukisan gua yang ada di spanyol (Altamira) dan prancis.
=> Beberapa hal yang harus diketajui berkaitan dengan penggunaan warna.

1. Kombinasi warna
=> Kombinasi warna yaitu cara menbyusuh atau memadukan dua warna atau lebih dalam sebuah komposisi :
a. Kombinasi warna yang harmonis yaitu kombinasi antara warna-warna yang serumpun yang letaknya berdekatan dengan lingkaran warna.
Contoh : hijau tua dan hijau muda
b. Kombinasi warna yang kontras yaitu kombinasi warna-warna yang berlawanan letaknya dala lingkaran warna.
Contoh: perpaduan abtara warna hijau dan warna merah, kuning dan ungu. Bit=ru dan jingga.
c. Kombinasi pada warna analog yakni dua sampai tiga corak warna yang berdekatan letaknbya dalam ligkaran warna
Contoh : warna biru-ungu-merah , bitu-hijau-kuning, merah-jingga-kuning.
2. Warna Netral
=> Wrna netral yaitu putih, hitam dan abu-abu. Secara teoritis tidak dimasukan kedalam warna.
3. Penggunaan warna
=> Penggunaan warna yakni untuk tujuan warna tersebut digunakan dalan sebuah karya seni.
a. Cara heraldis adalah penggunaan warna untuk keperluan perlambangan
Contoh : warna merah untuk keberanian, kegembiraan dan gairah yang membara. Putih untuk melambangkan kesucian dan kesetiaan. Hijau untuk melambangkan pertumbuhan dan kesejukan
b. Cara murni yakni pengunaan warna secara lebih bebas
Contoh : seekor kuda dilukis dengan mengunakan warna ungu/hijau. Pohon-pohon berwarna biru/ungu.
c. Cara naturalis yakni pengunaan warna sesuai dengan keadaan aslinya yang terdapat pada alam
Contoh : warna daun adalah hijau, warna laut adalah biru, dan warna tanah adalah coklat.